web site hit counter

Pengertian, Fungsi, dan sifat dari Kepemimpinan

Pengertian kepemimpinan secara umum  berasal dari kata pimpin. Kata pimpin mengandung pengertian untuk mengarahkan, membina, mengatur atau menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi.

Pemimpin tentunya memiliki tanggung jawab baik secara fisik ataupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dia dipimpin, maka menjadi pemimpin itu tidak gampang dan tidak setiap orang mempunyai kemampuan dan kesamaan di tiap menjalankan ke-pemimpinannya.

Jadi pengertian kepemimpinan adalah kegiatan untuk memengaruhi perilaku orang lain, atau seni memengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok. Kepemimpinan adalah salah satu faktor yang begitu penting di dalam suatu organisai dikarenakan sebagian besar keberhasilan dan juga kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh kepemimpinan di dalam organisasi itu.

Jadi, pengertian kepemimpinan adalah aktivitas cara seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahan dengan karakteristik tententu sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Faktor keberhasilan seorang pemimpin salah satunya tergantung dengan teknik kepemimpinan yang dilakukan dalam menciptakan situasi sehingga menyebabkan orang yang dipimpinnya timbul kesadarannya untuk melaksanakan apa yang dikehendaki.

Prinsip Kepemimpinan

Prinsip kepemimpinan setidaknya mewakili delapan prinsip:

Pengertian, Fungsi, dan sifat dari Kepemimpinan

1. Mengadakan peningkatan secara terus menerus

Sudah menjadi hal yang umum jika suatu tugas bisa dilaksanakan secara sukses, maka manusia harus memperhatikan pada suatu yang baru. Keberhasilan bukanlah suatu hasil akhir dari suatu tugas, keberhasilan adalah suatu langkah maju ke langkahberikutnya.

2. Mengakui masalah secara terbuka

Keterbukaan sebagai kekuatan yang bisa mengendalikan dan mengatasi berbagai masalah dengan cepat, dan juga sama secepatnya dapat mewujudkan kemampuan.

3. Jujur dan terbuka dalam organisasi

Ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang harus saling dibagikan dan dikomunikasikan, ilmu adalahadalah sumber efisiensi yang besar.

4. Menciptakan tim kerja

Tim dalam pekerjaan adalah bahan pokok yang membentuk struktur organisasi. Masing-masing karyawan secara perorangan memberikan kontribusi berupa reputasi akan efisiensi dan juga prestasi kerja dan jumlah peningkatannya.

5. Memberikan proses hubungan kerja yang benar

Dalam organisasi tidak dianjurkan adanya hubungan yang saling bermusuhan dan penuh kontroversi yang terjadi dalam perusahaan secara murni berpusat pada hal-hal yang memiliki kultur yang saling menyalahkan

6. Mengembangkan komitmen pribadi

Disiplin di tempat kerja merupakan sifat alamiah dan menuntut pengorbanan pribadi untuk menciptakan suasana harmonis dengan rekan sekerja di dalam tim dan prinsip- prinsip utama perusahaan, sehingga sifat-sifat individual yang terpenting bisa tetap terjaga.

7. Memperhatikan karyawan

Informasi merupakan hal yang penting dalam perusahaan. Pemimpin dan para manajer  tentu memahami jika bawahan tidak dapat diharapkan untuk berpartisipasi melebihi tugas sehari-hari mereka.

8. Memberikan wewenang pada setiap karyawan

Melalui pelatihan berbagai keahlian, dorongan semangat, tanggung jawab, pengambilan keputusan, akses sumber sumber data dan anggaran, timbal balik reputasi perusahaan, dan penghargaan pada karyawan.

Untuk dapat melaksanakan kepemimpinan secara baik, seorang pimpinan harus memiliki tiga jenis kepemimpinan, yaitu keterampilan teknis, keterampilan konseptual, dan keterampilan personal.

Fungsi Kepemimpinan

Selain membahas tentang pengertian kepemimpinan, tentu diperlukan juga bahasan tentang pola dan sungsi dari kepemimpinan. Kita ketahui bahwa gaya kepemimpinan seorang pimpinan mampu mempengaruhi perilaku bawahannya dan memotivasinya agar mau bekerjasama serta bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Setidaknya ada lima fungsi kepemimpinan secara umum yang perlu diketahui:

  1. Pemimpin sebagai penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha mencapai tujuan
  2. Wakil karyawan dan juga juru bicara organisasi di dalam hubungan dengan pihak-pihak luar
  3. Pemimpin selaku komunikator yang efektif
  4. Mediator yang handal, khususnya pada hubungan untuk menangani situasi dalam konflik internal
  5. Seorang pemimpin selaku integrator yang lebih efektif, rasional, objektif dan juga netral.

Sifat Seseorang Dalam Kepemimpinan

Sifat dan sikap akan membedakan seseorang berdasarkan kualitas dan karakteristiknya, sedangkan karakter adalah jumlah dari keseluruhan dari sifat-sifat ini.

Dalam pembahasan ini akan difokuskan hanya pada beberapa sifat yangumum untuk seorang pemimpin. Semakin banyak yang kalian miliki dari daftar berikut, semakin besar kepercayaan pengikut kalian terhadap kalian.

Pengertian, Fungsi, dan sifat dari Kepemimpinan

Sifat umum yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang baik, antara lain:

  1. Jujur. Pemimpin yang baik  harus menunjukkan ketulusan, keterbukaan dan integritas dalam setiap tindakannya.
  2. Kompeten. Seorang pemimpin dalam bertindak haruslah berdasar pada penalaran dan juga prinsip moral, bukannya menggunakan emosi yang kekanak kanakan dalam mengambil suatu keputusan.
  3. Berpandangan luas ke depan dan menetapkan tujuan. Dalam menentukan tujuan, seorang pemimpin harus menanamkan pemikiran jika tujuan itu adalah milik seluruh organisasi. Pemimpin harus mengetahui apa yang diinginkannya dan bagaimana cara untuk mendapatkan. Biasanya pemimpin menetapkan prioritas berdasarkan nilai dasarnya.
  4. Menginspirasi. Dalam menyelesaikan setiap tugas, seorang pemimpin harus bisa menunjukkan rasa percaya diri, kekuatan mental, fisik, dan juga spiritual. Dengan begitu, bawahan akan terdorong mengikuti jiwa kepemimpinannya dan mencapai yang lebih baik lagi.
  5. Cerdas. Pemimpin yang efektif dan cerdas harus memiliki kemauan untuk terus menerus membaca, belajar, dan juga mencari tugas-tugas yang bisa menantang kemampuannya.
  6. Berpikiran adil. Berprasangka adalah tidak baik untuk keadilan. Seorang pemimpin yang baik akan selalu memperlakukan bawahan dengan adil. Pemimpin menunjukkan empatinya dengan sikap peka terhadap perasaan, minat, nilai dan keberadaan orang lain.
  7.  Berpikiran luas. Seorang pemimpin yang baik harus menyadari setiap perbedaan  pendapat yang ada dalam ruang lingkup kepemimpinannya dan mau menerima segala perbedaan tersebut.
  8. Berani. Pemimpin yang baik selalu tekun dalam usahanya mencapai tujuan. Umumnya, meskipun sedang berada di bawah tekanan, pemimpin tetap tenang dan menunjukkan rasa percaya diri.
  9. Tegas. Kalian tidak  akan dapat menjadi seorang pemimpin yang baik jika tidak tegas dalam mengambil keputusan tepat dan di saat yang tepat pula.
  10. Imajinatif. Berinovasi dan kreatif diperlukan dalam suatu kepemimpinan. Pemimpin haruslah membuat perubahan tepat di saat yang tepat dalam pemikiran, planning, dan metodenya. Selain itu, kreativitas seorang pemimpin juga terlihat dengan cara berpikir untuk mencapai tujuan dan gagasan baru yang lebih baik, dan menemukan solusi baru untuk memecahkan masalah.

Jenis-jenis Kepemimpinan

Dalam perjalanan sejarah manusia sebagai makhluk sosial, selalu ditemukan adanya para pemimpin dalam berbagai bidang kegiatan, yang pada dasarnya bisa digolongkan menjadi 4 jenis kepemimpinan:

  1. Kepemimpinan di bidang rohaniah
  2. Kepemimpinan di bidang politik.
  3. Kepemimpinan di bidang militer, dan
  4. Kepemimpinan di bidang managerial

Adapun yang menjadi pokok masalah adalah jenis kepemimpinan yang terakhir atau kepemimpinan di bidang manajerial khususnya dalam bidang seni pertunjukan.

Baca Juga : Pengertian Manajemen

Kepemimpinan Managerial merupakan kepemimpinan yang kegiatannya berjalan berdasarkan efisiensi atau berdasarkan perhitungan asli dan jujur antara usaha yang dijalankan dengan hasil yang diharapkan.

Pengertian, Fungsi, dan sifat dari Kepemimpinan

Cara-cara agar bisa mencapai tujuan yang sudah ditetapkan tersebut adalah dengan menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Ciri-ciri kepemimpinan demokratis antara lain:

  1. Beban kerja organisasi/kelompok menjadi tanggung jawab bersama anggota organisasi itu.
  2. Bawahan, oleh pemimpin dianggap sebagai komponen pelaksana, dan harus diberi tugas dan tanggung jawab.
  3. Disiplin, akan tetapi tidak pasif dan kaku dan bisa memecahkan masalah secara bersama.
  4. Kepercayaan yang tinggi terhadap bawahan dengan cara tidak melepaskan tanggung jawab pada pengawasan.
  5. Komunikasi yang bersifat terbuka dan secara dua arah.

Reply